Southeast Asia
Komunitas terbuka para pemimpin pemikiran dan perusahaan Denmark untuk menginspirasi dan mempromosikan kolaborasi hijau antara Denmark dan Asia Tenggara #GreenTogether
Singapura
Dalam kurun waktu 55 tahun, Singapura telah membangun jaringan infrastruktur kelas dunia yang berfungsi di semua aspek untuk meningkatkan kelayakan hidup dan menarik perusahaan asing untuk mendirikan di Singapura. Sebagai negara paling maju di Asia Tenggara, Singapura sering dijadikan tolok ukur oleh negara tetangga sebagai negara studi kasus untuk praktik terbaik. Singapura mendapat peringkat ekonomi paling kompetitif di dunia dalam The Global Competiveness Report, 2019. Ini naik dari posisi kedua untuk 2018. Sebagai pulau dataran rendah yang berpenduduk padat, Singapura rentan terhadap naiknya permukaan laut, yang telah diketahui sebagai konsekuensi dari perubahan iklim selama bertahun-tahun. Para ilmuwan di Pusat Penelitian Iklim Singapura memproyeksikan bahwa pada tahun 2100, permukaan laut di sekitar Singapura akan naik hingga satu meter. Ditambah dengan badai yang sering dan berat yang juga disebabkan oleh perubahan iklim, Singapura membutuhkan langkah-langkah baru untuk memastikan kelangsungan hidup negara pulau itu. Dalam pidato Perdana Menteri Lee di National Day Rally tahun 2019, dia menyebutkan bahwa adaptasi perubahan iklim mungkin menelan biaya SGD 100 miliar atau lebih selama 100 tahun ke depan. Investasi dimulai pada awal tahun 2020 dengan suntikan awal sebesar SGD 5 miliar ke Dana Perlindungan Pesisir dan Banjir (CFPF) yang baru dibentuk.